2. Kebenaran Mulia Terbitnya Duka
Keinginan nafsu itulah yang menimbulkan kelahiran semua, diikuti oleh keseronokan dan kesenangan, mencari keseronokan segar dari sini dan kini di sana. Yang diperkatakan, keinginan sentuhan, keinginan untuk ketidakwujudan.
"Dan di manakah tanha keinginan ini muncul dan membuat tapak bagi dirinya? Bilakah dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, itulah dia tanha keinginan, muncul dan membuat tapak buat dirinya? Mata dalam lokamaya ini bersetuju dan menyenangkan, telinga..., hidung...., lidah...., tubuh...., minda dalam lokamaya ini bersetuju dan menyenangkan, dan di situlah tanha keinginan timbul membuat tapak bagi dirinya.
"Pandangan, bunyian, bauan, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situlah wahai tuan budiman timbulnya tanha keinginan lalu bertapak membuat dirinya maharaja".
"Mata kesedaran, telinga kesedaran, hidung kesedaran, lidah kesedaran, tubuh kesedaraan, minda kesedaran dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situlah tanha keinginan timbul dan membuat tapak bagi dirinya".
"Hubungan mata, hubungan telinga, hubungan hidung, hubungan lidah, hubungan tubuh, hubungan minda dalam lokamaya disetujui dan menyenangkan, dan di situlah timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak bagi dirinya".
"Perasaan itu terbit dari hubungan mata, hubungan telinga, hubungan hidung, hubungan lidah, hubungan tubuh, hubungan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situ timbul tanha keinginan dan membuat tapak bagi dirinya".
"Pandangan dari pemerhatian mata, pandangan tentang bunyi, pandangan tentang bauan, pandangan tentang rasa, pandangan tentang benda yang dipegang sentuh, pandangan tentang bahan dalam pikiran dalam lokamaya yang bersetuju dengan diri kita dan menyenangkan, maka timbullah tanha keinginan dan pertapakan bagi dirinya".
"Azam keinginan berkaitan dengan pandangan mata, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya itu disetujui dan menyenangkan, dan di situlah timbulnya tanha keinginan membuat tapak buat dirinya".
"Keinginan bagi pandangan, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya itu disetujui dan menyenangkan, dan di situ timbulnya tanha keinginan membuat tapak buat dirinya".
"Berpikir tentang pandangan, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, di situ timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak baginya dalam diri".
"Merenung tentang pandangan, bauan, bunyian, rasa, yang boleh dipegang dan bahan minda dalam lokamaya menyenangkan dan disetujui, dan di situlah timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak dalam jiwamu".
Itu wahai bhikkhu pertapa, disebutlah sebagai Kebenaran Mulia tentang Munculnya Duka!
"Dan di manakah tanha keinginan ini muncul dan membuat tapak bagi dirinya? Bilakah dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, itulah dia tanha keinginan, muncul dan membuat tapak buat dirinya? Mata dalam lokamaya ini bersetuju dan menyenangkan, telinga..., hidung...., lidah...., tubuh...., minda dalam lokamaya ini bersetuju dan menyenangkan, dan di situlah tanha keinginan timbul membuat tapak bagi dirinya.
"Pandangan, bunyian, bauan, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situlah wahai tuan budiman timbulnya tanha keinginan lalu bertapak membuat dirinya maharaja".
"Mata kesedaran, telinga kesedaran, hidung kesedaran, lidah kesedaran, tubuh kesedaraan, minda kesedaran dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situlah tanha keinginan timbul dan membuat tapak bagi dirinya".
"Hubungan mata, hubungan telinga, hubungan hidung, hubungan lidah, hubungan tubuh, hubungan minda dalam lokamaya disetujui dan menyenangkan, dan di situlah timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak bagi dirinya".
"Perasaan itu terbit dari hubungan mata, hubungan telinga, hubungan hidung, hubungan lidah, hubungan tubuh, hubungan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, dan di situ timbul tanha keinginan dan membuat tapak bagi dirinya".
"Pandangan dari pemerhatian mata, pandangan tentang bunyi, pandangan tentang bauan, pandangan tentang rasa, pandangan tentang benda yang dipegang sentuh, pandangan tentang bahan dalam pikiran dalam lokamaya yang bersetuju dengan diri kita dan menyenangkan, maka timbullah tanha keinginan dan pertapakan bagi dirinya".
"Azam keinginan berkaitan dengan pandangan mata, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya itu disetujui dan menyenangkan, dan di situlah timbulnya tanha keinginan membuat tapak buat dirinya".
"Keinginan bagi pandangan, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya itu disetujui dan menyenangkan, dan di situ timbulnya tanha keinginan membuat tapak buat dirinya".
"Berpikir tentang pandangan, bunyian, bauan, rasa, yang boleh dipegang, bahan minda dalam lokamaya yang disetujui dan menyenangkan, di situ timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak baginya dalam diri".
"Merenung tentang pandangan, bauan, bunyian, rasa, yang boleh dipegang dan bahan minda dalam lokamaya menyenangkan dan disetujui, dan di situlah timbulnya tanha keinginan dan membuat tapak dalam jiwamu".
Itu wahai bhikkhu pertapa, disebutlah sebagai Kebenaran Mulia tentang Munculnya Duka!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan